Minggu, 22 Februari 2009

Berbanggalah Hidup di Jember

Workshop Nasional Pengelolaan dan Konservasi Penyu di Indonesia
Jember, Dipercaya Sebagai Duta Konservasi Penyu Indonesia

Workshop Nasional yang bertajuk Pengelolaan dan Konservasi Penyu dilaksanakan mulai tanggal 22-23 Januari 2009, di Hotel Bintang Mulia Kabupaten Jember dalam rangka Pengembangan Kebijakan Konservasi dan Pengelolaan Penyu di Indonesia. Kegiatan ini dapat terlaksana berkat kerjasama antara Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut, Ditjen. KP3K-DKP dengan Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati, PHKA-Dephut, serta 2 (dua) rekan NGO yaitu CI dan WWF.Dalam sambutannya, Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan, M. Syamsul Ma’arif menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia melalui berbagai instansi, organisasi LSM dan para pakar dari perguruan tinggi telah terlibat aktif pada kegiatan konservasi penyu di Indonesia. Departemen Kehutanan melalui Direktorat Jenderal PHKA juga telah mengelola kawasan peneluran penyu di seluruh Indonesia.Penegakan hukum kini menjadi permasalahan dalam upaya konservasi penyu di Indonesia. “Walaupun telah dikeluarkan peraturan perundang-undangan perlindungan penyu, masyarakat masih juga mengkonsumsi daging penyu secara ilegal, “ungkapnya.Sementara itu Bupati Jember MZA Djalal menghibau agar semua masyarakat mempunyai kesadaran dan tanggung jawab yang besar dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya mengenai kualitas dan kuantitas keberadaan populasi penyu di Indonesia. Atas nama masyarakat Jember, Bupati Djalal merasa sangat bangga atas kepercayaan dari pusat yang menjadikan Jember sebagai ajang dan sarana untuk berdiskusi serta bertukar pikiran untuk membahas persoalan-persoalan bangsa dan dunia. “Jember saat ini dipercaya oleh Departemen Kelautan dan Departemen Kehutanan untuk membahas pelestarian dan pengelolaan populasi Penyu di Indonesia, “paparnya.Pemkab Jember bersama BKSDA dan aparat keamanan berupaya terus menerus memantau, mengendalikan dan mengamankan segala sesuatu yang menyangkut pelanggaran masalah penyu, meskipun diakui masih banyak dijumpai oknum-oknum yang terlibat dalam pencurian telur penyu.Salah satu Narasumber Workshop Nasional, Windia Adyana, dosen Universitas Udayana Bali mengatakan dalam kurun waktu 20 tahun, populasi penyu di Indonesia merosot tajam, diperkirakan penurunan jumlah penyu mencapai 80 persen. Penurunan populasi penyu ini terjadi di pulau Jawa, Berau, Papua Selatan. "Berdasarkan survei, tidak ada populasi penyu yang tidak menurun, "ujar Windia Adyana, dosen Universitas Udayana Bali saat memaparkan turunnya populasi penyu di beberapa daerah di Indonesia. Beliau menghimbau agar pemerintah melalu pihak-pihak yang terkait segera melakukan konservasi terhadap penyu di seluruh Indonesia. Segadai contoh, populasi penyu di Sukamade di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Awal 1980, populasi penyu sekitar 2.000 ekor yang naik ke Pantai Sukamade Banyuwangi, dan hal tersebut merosot tajam hingga tahun 2000-an. Baru menginjak tahun 2001 populasi mulai naik lagi. Dan Tahun 2001 diperkirakan sekitar 700 penyu yang naik ke pantai. Sementara, tahun 2008 lalu, diperkirakan ada sekitar 1.600 penyu naik ke pantai. Penurunan populasi penyu, antara lain disebabkan adanya abrasi laut, predasi, degradasi ruang pakan, pembangunan di sekitar wilayah konservasi, serta faktor berupa pencurian, serta penggunaan pukat harimau atau troll. "Banyak penyu yang tidak sengaja tertangkap oleh nelayan yang hendak mencari ikan, "tegasnya.
-=+ siola-bait-23+=-
Hanna An-Nawawi

Selamat Datang Untuk Kembali dan Berusaha Berproses Lagi


meskipun lelah...

kuatkan tangan tuk menggenggam...

meskipun sakit...

tegakkan kepala tuk menatap...

jika harus terbang...

terbanglah dengan kesan yang indah

dan sempurna...

terbanglah dengan bangga...

karena membuat keputusan untuk terbang
jika harus berlari,usahakan berteriak merdeka

karena keputusan untuk berlari muncul dari merdekanya jiwamu...

jika harus berlari,berlarilah dengan lembut...
jika harus mati,

matilah dengan bijaksana

tinggalkan sayap dan cahayamu...
dan jika ingin datang,datanglah dengan tegar...

jangan datang dengan kerapuhan...

bagaimana kau harus berjalan?

jika pada awal kedatanganmu membawa kerapuhan???
jika ingin bersamaku...

datanglah dengan tegar...

terbanglah dengan indah...

berlarilah dengan merdeka...

matilah dengan bijaksana...

janganlah kau pelihara kejengahanmu

biarkan jengah itu yang kan mengikuti irama kita....


-=+ siola-bait-23+=-

Hanna An-Nawawi