Jumat, 11 September 2009

Ramadhan, Saatnya Merekonstruksi Hati dan Jiwa

Ramadhan kali ini datang lagi, dengan wajah dan suasana yang baru dan tentu saja berbeda dengan ramadhan sebelumnya. Seperti halnya waktu, selalu datang silih berganti dengan cepatnya, namun selalu ada kenangan yang memenuhi sisi ruangnya.

Ramadhan, dari dulu selalu diidentikkan dengan puasa, yang merupakan salah satu bagian dari rukun islam. Selain itu, esensi dari ramadhan adalah proses kita menuju kesucian ibaratnya bayi yang terlahir kembali setelah sembilan bulan berada dalam kandungan = Idul Fitri.

Pada hakekatnya, orang yang berpuasa adalah orang yang menahan hawa nafsu dari segala hal yang mengikatnya, seperti makanan, minuman, nafsu birahi, emosi, dan nafsu-nafsu lainnya. Menahan segala nafsu yang mengikat akan membersihkan hati dan pikiran kita dari segala macam hal yang bisa membuatnya “berkarat”.

Jika hati dan pikiran kita berkarat maka akan mengubah segala perilaku kita dan menutup jalan pikiran dan hati kita dengan karat-karat yang merugikan. Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut, sedapat mungkit kita menetralisir segala gesekan-gesekan tersebut dengan amalan-amalan yang mampu membersihkan karat-karat tersebut.

Ramadhan, adalah waktu yang tepat bagi kita untuk merekonstruksi kembali apa yang pernah kita lakukan dan tinggalkan dulu. Saatnya kita menata ulang komponen-komponen yang berpengaruh dalam hati, jiwa dan pikiran kita agar segala yang kita lakukan berjalan sesuai dengan gambaran kita dan selalu berada pada jalur yang telah ditetapkan oleh-Nya. Putar kembali memori dalam otak kita yang berisi kenangan-kenangan, telaah lagi setiap kenangan tersebut dengan kepekaan hati dan jiwa yang outentik dengan segala aturan-Nya.

Setiap orang memaknai Ramadhan dengan esensi yang berbeda-beda. Belum tentu esensi seorang wakil rakyat bisa sama dengan esensi seorang penjual takjil. Apapun esensi dan kepentingan anda, mari kita saling menjaga dan menghormati setiap gerak , laku, dan tutur kita di bulan yang penuh rahmad ini. Bukankah akan sangat indah jika kita mampu memberikan warna dan menorehkan kenangan yang berbeda pada setiap ramadhan yang kita lalui dengan penuh keikhlasan?

Happy Ramadhan, semoga kita diberi kekuatan untuk selalu menata hati dan menjaga jiwa. Selamat mewarnai Ramadhan dengan keindahan, keikhlasan dan berbagi kepada sesama. Selamat menjalankan ibadah puasa, dan selamat menorehkan kenangan pada Ramadhan kali ini. Wassalam…