Rabu, 29 April 2009

Tolong Bedakan Antara Seni dan Pornographi!!!


Sekarang ini, keadaan seolah tak bisa berkompromi dengan segala macam hal. Semuanya seolah tak bisa dikomunikasikan dengan baik-baik.Aturan dan petisi diluncurkan seolah tak terkendali. Kritik-kritik cadas dan tajam saling berlomba membunuh kreativitas dan tak pandang bulu. Semacam kritik-kritik tak berteori. Mungkin, ini jamannya "gado-gado". Segala macam bidang seolah dicampur-campur tanpa mengenal kasihan. Politik dicampur adukan dengan agama. Pendidikan dicampur adukan dengan duit. Dan yang lebih parah, seni dicampur adukan dengan agama.Ah, jika semuanya dicampur adukan seperti ini, akan semakin banyak pembunuhan kreativitas di muka bumi ini. Apa yang bisa disalahkan?Sistemnya?Ataukah sistem komunikasinya?Whateverlah dengan semua sistem. Yang jelas, harus ada yang benar-benar berpositive thinking dengan segala macam yang terbatas dan dibatasi ini.

Kasus yang secara nyata terbukti membungkam kreativitas adalah dengan memunculkan masalah seni, pornografi, dan agama. Semua orang menggembor-nggemborkan masalah pornografi yang jelas-jelas diharamkan oleh agama. Semua orang seolah-olah menyamaratakan semua yang mengandung unsur pornografi (mereka menganggapnya begitu).Tapi, di sisi lain, di belahan dunia yang lain,ada beberapa kaum yang merasa terasing dengan lontaran seperti itu. Kaum yang sudah lama bergulat dibidang yang sekarang (sebut saja) sedang dihujat. Kaum yang sudah lama membangun dengan cita rasa seni yang tinggi.

Saya membahasakannya dengan kaum "kaum nude art", kenapa saya menyebutnya "kaum nude art"? Jawabannya simple, karena saya tidak tahu dunia membahasakannya apa, jadi saya menyebutnya begitu. Mohon koreksinya apabila tak berkenan:)

Mereka, sebut saja "kaum nude art" melukiskan inspirasinya dengan melukis ataupun memotret lekuk-lekuk tubuh wanita (bahkan dengan tanpa busana sekalipun) dengan ramuan cita rasa yang khas dan berestetika tinggi. Dengan harapan, siapa saja yang melihatnya mampu menangkap bahwa dalam setiap lekukan tubuh manusia dianugerahi daya estetika seni yang luar biasa hebatnya.Namun, banyak orang mengartikannya sebagai pornografi. Dan ini sangat dimanfaatkan oleh orang-orang yang nggak bertanggung jawab, sehingga mengubah seni itu sebagai pornografi.Orang-orang yang tak bertanggung jawab inilah yang merubah pandangan dunia bahwa kebanyakan karya-karya "kaum nude art" adalah penyebarluasan pornografi. Ini yang salah besar dan harus diluruskan.

Apa yang harus diluruskan dari semua ini? Yang harus diluruskan dari semua ini adalah pikiran kita. Akan lebih bijaksana apabila kita mampu berpositive thinking terhadap segala gejala yang terjadi. Berpositive thinking dengan segala realita yang ada. Dan bijaklah dalam menangkap setiap permasalahan. Bijaklah memandang segala sesuatu dari sudut pandang manapun, hingga kita menemukan titik terangnya. Setidaknya dalam permasalahan ini, bijaklah untuk membedakan mana yang berpihak pada seni dan mana yang memang mengacu pada pornografi.
Tolong bedakan dengan bijak, antara seni dan pornografi! Tolong jangan campur adukan keduanya. Bagaimana cara membedakannya dengan bijak? Caranya adalah dengan berpositive thinking dan melihatnya dengan mata hati.

Kita harus mampu survive dengan semua yang semakin terbatas ini. Teknologi semakin tinggi, namun kreativitas kita seolah dibatasi. Mari kita berpositive thinking untuk menciptakan karya dengan tak terbatas dan tak membatasi yang lainnya,namun di kondisi yang serba dibatasi. Mari kita sama-sama berproses untuk mempertahankan (setidaknya eksistensi) kita yang memang dibatasi.

Selamat menikmati proses yang dibatasi...
Selamat bertahan untuk berproses...
Selamat menikmati yang terbatas....
dan, bijaklah menikmatinya...